Minggu, 12 Juni 2016

TEATERMAGALAS 30 MEI -1 juni 2016



REPORT TEATER

Hari rabu tanggal 1 juni 2016, pukul 07:00 malam saya dan teman saya berlima mendatangi Auditorium Driyarkara Sanata Dharma untuk menyaksikan teater dari PGSD dengan membawakan 2 pertunjukan yaitu yang pertama Dilema Moral yang di bawakan oleh mahasiswa semester 6, dan Jambanisme yang di bawakan oleh mahasiswa semester 2. Pertunjukan pertama yang kami tonton adalah Dilema Moral, yang menceritakan Brahma sebagai tokoh pertama, ia adalah sosok yang menjadi korban pergaulan bebas, kehidupannya yang begitu gelap namun setelah bertemu dengan Astrid seorang wanita cantik yang menjadi temannya di sebuah bangku Universitas, kehidupan Brahma pun mulai berubah, ia telah meninggalkan kebiasaan buruknya di masa lalu. Namun Astrid adalah wanita yang mengidap penyakit kanker  otak sangat kecil kemungkinan Astrid untuk dapat disembuhkan. Hingga tiba di waktu jalnya Astrid menulis surat untuk Brahma yang berisi ucapan selamat tinggal dan permohonan Astrid agar Brahma dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
                Pertunjukan ini menarik karena di sini para penonton tidak menjadi tegang saat menontonnya, terdapat unsur komedi,humor, romantic bahkan penonton dikejutkan oleh pocong  dalam teater Dilema Moral ini. Aksi lucu mereka membuat penonton tertarik sekaligus penasaran kejutan apa yang akan di tampilkan. Di hadiri pula oleh para dosen pembimbing yang memberikan komentar dan pendapat mereka masing-masing tentang bagaimana pertunjukan tersebut.
***
Pertunjukan yang kedua adalah Jambanisme, waktu pukul 09:35 malam pertunjukan yang terakhir ini saya dan teman- teman saya hanya menonton 15 menit karena sudah malam dan hari kamis pagi kami memiliki jam kuliah dan tugas yang belum selesai jadi kami pulang terlebih dahulu sebelum teater tersebut selesai. Teater yang kedua ini juga cukup menarik karena unsure komedi yang lebih menggilitik, karena dengan adanya seorang tokoh yang menggunakan dialeg ngapak membuat para penonton tertawa terbahak . itulah pengalaman kami saat menonton teater di Auditorium Driyarkara Sanata Dharma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar